Monyet Lopburi memberikan “upeti” harian kepada pedagang kaki lima

Di Lopburi, Thailand, monyet telah lama menjadi bagian dari ekosistem perkotaan, tetapi mereka mendorong usaha kecil lokal ke dalam pengeluaran yang teru-menerus. Monyet secara harfiah menguasai lingkungan sekitar. Mereka dengan berani masuk ke dalam toko, mencuri makanan, merusak kemasan, dan menakuti pelanggan. Para pedagang terpaksa mengubah jam operasional, memasang jeruji besi, dan menaikkan premi asuransi properti mereka. Wisatawan yang datang demi "suasana" justru memperburuk keadaan dengan memberi makan hewan-hewan tersebut dan meningkatkan populasinya. Para pelaku usaha menghitung kerugian mereka sementara pihak berwenang berusaha mengendalikan populasi, namun solusinya masih belum ditemukan.

Ingin tempat tidur hangat? Selamat datang di tambang kripto!

Di salah satu tambang kripto di Tiongkok, koloni dari sekitar 200 kucing liar menjadikan area dengan kartu grafis sebagai rumah mereka. Ketika suhu di luar menurun, tambang yang hangat berubah menjadi "peternakan kucing". Namun, kepadatan hewan di atas server mengganggu pembuangan panas dan kinerja sistem. Kerusakan pada kabel tegangan rendah menyebabkan risiko korsleting. Para penambbang menghadapi waktu henti paksa, hilangnya daya komputasi, dan biaya perbaikan yang majal. Pemilik tambang kemudian membangun ruang terpisah untuk kucing-kucing tersebut dengan tempat tidur dengan pemanas, sekaligus meningkatkan isolasi di area produksi utama.

Babi hutan menentukan harga pertanian di Eropa

Di Italia, Jerman, dan Polandia, asuransi serta pagar pelindung tanaman telah menjadi pos anggaran wajib. Babi hutan menimbulkan masalah serius bagi agribisnis. Hewan-hewan ini merobohkan pagar, merusak tanaman, memblokir jalan pedesaan, dan mengganggu jadwal distribusi. Para petani harus mengeluarkan biaya besar untuk memperkuat lahan mereka: memasang pagar listrik, memperkuat pos penjagaan, dan memasang jebakan. Babi hutan dapat menghancurkan hasil kerja sebulan hanya dalam semalam. Gangguan panen kemudian berdampak pada pengolah dan pengecer, sehingga mendorong kenaikan harga produk akhir.

Di Italia, Jerman, dan Polandia, asuransi serta pagar pelindung tanaman telah menjadi pos anggaran wajib. Babi hutan telah menimbulkan masalah serius bagi agribisnis. Hewan-hewan ini merobohkan pagar, merusak tanaman, memblokir jalan pedesaan, serta mengganggu jadwal distribusi.

Gajah India dapat menghancurkan bisnis dalam semalam

Wilayah pedesaan di India menghadapi tantangan serupa, di mana gajah sering mendekati pemukiman manusia demi mencari makan dan minum. Bagi para petani, hal ini merupakan ancaman serius, kawanan gajah dapat menghancurkan ladang padi atau tebu hanya dalam hitungan jam. Selain kerusakan tanaman secara langsung, infrastruktur juga terdampak: pagar roboh, pipa air pecah, serta gudang yang berantakan. Demi mengurangi risiko, para petani menggunakan lampu sorot, alarm tegangan, pengusir ultrasonik senyap, bahkan aplikasi di ponsel mereka digunakan untuk menghalau gajah yang mengamuk. Namun, mengubah jalur migrasi gajah sangatlah sulit. Oleh karena itu, masalah ini bersifat kronis dengan kerugian finansial yang terjadi secara berkala.

Lebah kecil vs usaha kecil – siapa yang menderita?

Berbagai kota di seluruh dunia sesekali mengalami situasi ketika kawanan lebah hinggap di fasad toko, atap mobil, atau tepat di pintu masuk gerai ritel. Bagi para pedagang, hal ini berarti penghentian operasional secara langsung, evakuasi karyawan, serta pemanggilan ahli perlebahan. Kerugian tidak hanya berupa waktu henti operasional, tetapi juga risiko reputasi, karena foto dan video kejadian seperti ini cepat menyebar di media sosial. Usaha kecil sangat rentan, karena penutupan selama satu hari saja dapat berujung pada kehilangan keuntungan selama satu minggu. Siklus alami pengerumunan lebih terjadi setiap tahun, sehingga langkah pencegahan dan tenaga terlatih menjadi semakin penting.

Angsa menyelamatkan Roma. Mereka juga bisa menyelamatkan bisnis Anda

Angsa semakin banyak digunakan di gudang, pertanian, dan basis logistik kecil sebagai elemen keamanan tambahan. Di Brasil, angsa bahkan berpatroli di perimeter penjara. Burung-burung ini merespons dengan suara keras terhadap pergerakan asing sekecil apa pun di wilayah “tugas” mereka. Di beberapa pertanian, angsa terbukti efektif dalam memberi “sinyal” adanya tamu tak diundang. Memelihara unggas air ini lebih murah dibandingkan anjing penjaga, dan reaksi mereka terkadang lebih cepat. Namun, bisnis harus mempertimbangkan karakteristiknya: angsa berisik, memerlukan pemberian makan rutin, dan dapat menakuti karyawan. Meski demikian, manfaatnya sering kali lebih besar daripada biayanya.