20.09.202319:28:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Turun Meskipun Persediaan Minyak Mentah Turun

Harga minyak turun pada hari Rabu meskipun data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah di AS pada pekan yang berakhir 15 September. Federal Reserve hari ini mempertahankan level suku bunga, tetapi memproyeksikan kenaikan suku bunga pada akhir tahun, dan pengetatan kebijakan moneternya hingga tahun 2024. Meskipun prakiraan bank sentral untuk akhir tahun ini tidak berubah dibandingkan bulan Juni, proyeksi terbaru menunjukkan bahwa para pejabat memperkirakan suku bunga akan terus naik lebih lama daripada perkiraan sebelumnya. Prakiraan suku bunga pada akhir tahun 2024 dinaikkan menjadi 5,1% dari 4,6% pada bulan Juni, sedangkan prospek suku bunga pada akhir tahun 2025 ditingkatkan menjadi 3,9% dari 3,4%. Ekspektasi suku bunga untuk terus naik dalam jangka waktu yang lebih lama mungkin mencerminkan perbaikan penilaian terhadap perekonomian, dengan pernyataan The Fed bahwa aktivitas ekonomi telah berkembang pada “laju yang kuat” dibandingkan dengan “laju moderat” yang dijelaskan pada bulan Juli. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk bulan Oktober ditutup turun $0,92 menjadi $90,28 per barel pada hari kadaluarsa. Minyak mentah berjangka WTI untuk bulan November ditutup pada $89,66 per barel, turun $0,82 dari penutupan sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent turun $0,98 pada $93,36 per barel beberapa waktu lalu. Data yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pagi ini menunjukkan persediaan minyak mentah di AS turun 2,136 juta barel pada minggu lalu, dibandingkan dengan prakiraan kenaikan sebesar 0,25 juta barel. Data menunjukkan bahwa stok bensin turun 0,831 juta barel pada minggu lalu, dibandingkan prakiraan kenaikan 1,1 juta barel, sementara stok sulingan turun 2,867 juta barel. Stok sulingan diperkirakan meningkat 1,05 juta barel dalam seminggu.